'Kala airmata itu terus mengalir cukuplah Allah SWT sebagai pelindungku,' itulah
yang diucapkan oleh seorang Ibu, perempuan yang begitu tegar dalam hidupnya tetapi senantiasa berpikir bahwa hidupnya penuh keberkahan. Pernikahannya yang pertama mengalami kegagalan. Hatinya gundah, airmatanya mengalir dengan kepasrahan bahwa hidup dan matinya hanya untuk Allah semata.

Walau hanya dengan 'kaki sebelah' dirinya sanggup untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan ketiga anaknya. Perlahan semuanya membaik, anak-anaknya bangkit. Awal dirinya diterima di salah satu perusahaan hingga dirinya dipercaya sebagai salah petinggi di perusahaannya, tantangannya semakin berat.
'Saya selalu membaca tulisan-tulisan Mas Agus dan semakin menguatkan saya, benteng perlindungan yang paling aman hanyalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala,' begitulah tuturnya, disaat sore itu berkunjung ke Rumah Amalia. Biasanya beliau setiap di akhir bulan senantiasa menyisihkan rizkinya untuk anak-anak Amalia.
Lanjutnya beliau mengatakan bahwa setiap kali dalam kesulitan selalu membaca ayat suci al-Quran seolah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menuntunnya untuk menemukan jawabannya. Pernah sehabis sholat subuh saya membaca surat an-Naml, seolah Allah mengingatkanku agar menjadi pemimpin yang arif dan bijak. aku selalu membaca surat al-Kahfi agar diberi kekuatan lahir dan batin dalam mengaruhi hidup yang kian tidak menentu ini.
Tak lama ujian berikutnya tiba, ketika dirinya diharuskan berhadapan dengan pengadilan karena urusan sengketa. Sekuat apapun sebagai seorang perempuan dirinya hanya bisa bersujud di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memohon ampunanNya. 'Inilah bukti Allah mencintai hamba-hambaNya yang dilimpahkan karunia dengan berbagai bentuk.' Berkat doanya yang selalu dipanjatkan, kebiasaannya yang selalu membantu orang tetap saja dilakukan, di saat teman-temannya mengingatkan tentang dirinya yang terlalu baik terhadap orang lain.
Kebiasaannya yang selalu berbagi kasih sayang dengan anak-anak Amalia, membantu orang lain dan juga tetangganya yang selalu kesusahan menjadikan rumahnya sebagai pilihan pertama untuk meminta pertolongan tetap dilakukan sekalipun dirinya dirundung berbagai masalah. "Begitulah orang tua saya mendidik untuk selalu membantu orang lain, "katanya.
Sampai keputusan di pengadilan menyatakan dirinya menang, banyak teman-temannya yang terheran bagaimana mungkin dirinya bisa menang di pengadilan? "Hanya Allah yang Maha Mengatur semuanya.." begitu jawabnya.
"Saya rasakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala melimpahkan karuniaNya buat kami sekeluarga, rizki yang kami terima juga mengalir untuk orang-orang disekeliling kami yang membutuhkan karena kami yakin, kami hanyalah pintu rizki bagi mereka..alhamdulillah, terima kasih ya Allah...."ucapnya dengan penuh rasa syukur.
---
"Sesungguhnya Allah membantu dan menolong orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan" (QS. An-Nahl ayat 128).
Wassalam,
agussyafii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar